Reuters: Top News

Monday, May 19, 2008

Budaya

Taufiq Ismail 55 Tahun dalam Sastra Indonesia diperingati dalam serangkaian kegiatan di Jakarta dan di ranah bundanya sendiri di Padang, 14,17 dan 28 Mei 2008.Rabu lalu bertempat di Aula Mahkamah Konstitusi jl.Merdeka Barat No.7 Jakarta Pusat, acara di tandai dengan Peluncuran buku karya-karyanya selama berkiprah dalam dunia sastra Indonesia, sebanyak 4 jilit buku yang diberi jufdul "Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit".Acara ini dimeriahkan dengan baca puisi karya-karya Taupiq Ismail dan Group Bimbo dengan lirik-lirik karya sangn penyair.

"Mengapa acara ini diadakan di Aula Mahkamah Konstitusi ?Diharapkan konstitusi akan dengan rakyat, dengan semua kalangan termasuk para sastrawan , seniman dan budayawan.Inilah makna dari kontitusi sebagai kontrak sosial bernegara. Denyut nadi kehidupan berkontitusi adalah denyut nadi kehidupan warga negara sebagaimana tercermin dalam dunia sastra" kata Prof.Dr.JimlyAsshiddiqy Ketua Mahkamah Kontitusi dalam sambutannya.
Acara ini dihadiri sekitar 400 orang, selain para seniman dan intelektuan tanpak juga mantan pejabat Moerdiono, Jop Ave, Dr.Akbar Tanjung, wartawan senior Rosihan Anwar,Hasyim Djalal, Taupiq Abdullah, Anggota DPD asal Sumatera Barat DRE.Moechtar Naim, Aisyah Amini,Kamala Penyair dari Malaysia, Ikranegara dari Amerika menyerahkan ensiklopedi puisi untuk mengisi Rumah Puisi yang sedang di bangun di Aie Angek di kaki Gunung Singgallang dan Merapi.
Dr.Anies Baswedan Rektor Universitas Paramadina Jakarta menyampaikan Pidato Kebudayaan yang menyatakan bahwa Taupiq Ismail adalah cermin dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, hasil transformasi masa selepas kemerdekaan . Produk pertama pendidikan masa merdeka, yang membentuk golongan menengah terpelajar dengan cara pandang hidup yang berbeda dengan pendidikan zaman kolonial.
" Mengapa 55 Tahun dalam Sastra Indonesia ? Karena dari waktu yang lebih setengah abad itu terlihat apa yang seorang Taupiq Ismail telah perbuat. Jadi semacam pertanggungjawaban diri yang memegang amanah Ilahi. Tepat sekali acara ini di selenggarakan di Aula Mahkamah Konstitusi, dengan ini kita semua ingat amanah konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.", kata salah seorang dari 100 Intelektual yang paling berpengauh di Dunia versi Foreign Police Magazine .
Budayawan Emha Ainun Nadjib tampil menutup acara pembacaan doa yang amat mengharukan , dengan lantunan doa-doa agar Sang Penyair di kabulkan cita-citanya oleh Alllah Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.(asril djoni)

No comments: