Reuters: Top News

Friday, August 29, 2008

AL-AQSHA MENJELANG RAMADHAN


Menjelang Ramadhan tahun ini muncul Komfrensi Internasional Al-Aqsha Kamis (21/8) menghasilkan “Deklarasi Jakarta” yang bertujuan membebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkraman zioneis Israel . Satu dari enam point deklarasi sebagai hasil seminar Al-Aqsha itu, menyebutkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) yang berpusat di Jakarta.

Sony Sugema ketua panitia Seminar Internasional itu menyatakan Deklarasi Jakarta mendukung Deklarasi Istambul 2007 - juga berisi usaha membebaskan Masjid Al-Aqsha. Deklarasi Jakarta pada point lainnya , menyeru ke segenap Negara dan Organisasi Islam, serta tokoh dan cendekiawan Muslim –mendesak zionis Israel menghentikan penggalian terowongan di bawah Masjid Al-Aqsha. “Proyek terowongan di bawah Masjid Al-Aqsha ini telah dimulai sejak 1967 dan paling besar di lakukan 24 September 1996 yaitu terowongan”Hasymunaiem”- ujar H.Abdul Ghani Samsudin pembicara dari Malaysia.

Israel telah melakukan pelanggaran HAM berat karena mengakibatkan hilangnya kebebasan ummat manusia menegakan keyakinan beragama -Sesuai dengan Declaration of Human Rights , perlakuan repesif Israel terhadap hak ummat Islam beribadah, jelas pelanggaran HAM- karena harus mendapat izin terlebih dahulu untuk dapat masuk Masjid Al-Aqsha. Apalagi izin , dibatasi pula menurut kelompok usia. Hanya kelompok orang tua saja yang dibolehkan.

Itulah kepritinan utama kita menjelang Ramadhan tahun ini. Keprihatiamn terhadap nasib ummat manusia dalam menegakan kedaulatan dan hak-hak azasi sebagai manusia. Keprihatinan terhadap pelanggaran HAM di berbagai belahan bumi yang lain , di wilayak- wilayah komplik seperti di Palestina , Irak , Pakistan , Afganistan, Georgia ,Xinjiang China, Philipina Selatan atau di tempat lainnya.

Oleh karena itu kita mendukung Deklarasi Jakarta tentang usaha pembebasan ummat Islam melakukan ibadah Ramadhan di seluruh dunia termasuk di Masjid Al Aqsha- yang jadi hak mereka – tanpa tekanan dari pihak Israel.

Apalagi ibadah di Masjid Al-Aqsha yang bersejarah dan disebut dalam berbagai kisah dalam Al-Quran. Tidak boleh tertekan dan terganggu kedaulatannya, karena ini akan menjadi keprihatinan dan empathy ummat Islam seluruh dunia. Al-Aqsha adalah salah satu tempat ibadah ummat Islam dari tiga kota suci Islam – disamping Makah dan Madinah.

Masjid Al-Aqsha tempat sejarah Islam terjadi dan berlaku, berkaitan dengan agama Tauhid ( monotheisme) semenjak Nabi Ibrahim sampai dengan Nabi terakhir Muhammmad S.A.W . Masjid Al-Aqsha merupakan situs Islam , yang menyimpan banyak misteri dan kegaiban agama Ibrahim. Seperti kegaiban Kubah Batu ( As-Sakharah ) dan Al-Aqsha pernah menjadi Kiblat dalam shalat di awal sejarah Islam . Atau menjadi tempat ujian keimanan Nabi Ismael dan menjadi tempat Nabi Muhammad naik ke langit melalui peristiwa Isra’ Mikraj .

“As-Sakhrah-Kubah Batu (the Dome of the Rock) dan Masjid Al-Aqsha di Jerusalem merupakan, situs sejarah yang paling ajaib dari sekian keajaiban dunia”, kata Mohamad Yasin Owadally dalam bukunya “Mysteries the Rock of Jerusalem”
Allah berikan dunia dengan sepuluh porsi keindahan, sembilan diberikan ke Jerusalem dan hanya satu disisakan bagi yang lain. Allah memberikan sepeuluh porsi duka cita untuk dunia , sembilan diberikan untuk Jerusalem dan satu disisakan untuk ummat manusia.. Demikian Mohamad Yasin Owadally mengungkapkan bagaimana tempat suci ini memadukan berbagai misteri , termasuk kontradiksi-kontradiksi antara kemanuisiaan dan perdamaian . Telah berjalan dari waktu ke waktu , dari rezin ke rezim pemerintahan . Semua itu ternyata sangat tergantung pada pihak mana yang berkuasa di empat suci itu.

Ketika Umar memeriintah wailayah ini pada tahun 69 Hijriah , kota suci ini dalam tanggungjawab Muslim.Umar mencari letak As-Sakhrah –Kubah Batu yang pernah dicertakan Rasulullah kepada beliau. Tidak mudah menemukan situs yang benar, karena ada banyak situs warisan agama Ibrahim di sana. Akhirnya Umar (R.A) menemukan situs As-Sakhrah- yang sekarang ini dikenal “Babul Muhammad – disini Umar menemukan kesesuaian situs dengan cerita yang ia dapat dari Rasulullah.

Umar membangun Masjid di tempat ini bersama Abdul Malik Ibn Marwan . Masjid selesai dalam waktu tiga tahun, tahun 72 Hijriah berdirilah “Baitul Muqaddas “yang dikenal sebagai Masjid Umar. Kalifah dan Muslim merawat dan membangun Jerusalem sebagai kota suci sejak abat ke 7 , dilanjutkan oleh Imperium Ottoman Muslim sampai tahun 1917 akibat kekalahan Ottoman pada perang dunia pertama . Setelah itu diduduki Inggrios melalui mandate Liga Bangsa-Bangsa. Memetum inilah yang digunankan zionis Israel dan usai perang dunia kedua , zionis mendirikan Negara Republik Israel pada tahun 1947- yang didukung Amerika dan Uni Soviet.

Sejak kehadiran Negara Israel tiada lagi stabilitas , tiada lagi kedamaian beribadah di Masjid Al-Aqsha . Tak ada lagi kedamaian di dunia Islam Mengingat Islam adalah agama universal , gangguan dan tekanan terhadap stabilitas di Masjid Al-Aqsha sebagai tempat ibadah, akan dirasakan oleh keseluruhan ummat Islam dimanapun di dunia. Apalagi menghadapi ibadah Ramadhan tahun ini . Kita dapat merasakan dan membayangkan bagaimana derita akan menjadi “ibadah” yzng tak terpisahkan di Masjid Al-Aqsha . Atau bagi uammat Islam Palestina umumnya . Ini pastilah amat menyakit perasaan ummmat Islam di dunia

No comments: