Reuters: Top News

Friday, August 29, 2008

BUDAYA BACA DAN INDUSTRI KREATIF

Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi mengharapkan berkembangnya budaya membaca di masyarakat, khususnya generasi muda-seperti yang disiarkan Padang Ekpres Minggu (1/6), Gubernur menyampaikan hal itu pada pembukaan Minangkabau Books Fair (MBF) yang diselenggarakan di Bgd.Aziz Chan oleh IKAPI Sumatera Barat.

Membudayakan kegiatan membaca selain menjalankan perintah agama (QS.Al"Alaq), kegiatan membaca erat kaitannya dengan upaya-upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi amanah konstitusi..Maupun secara nyata untuk kecakapan hidup sehari-hari.

Karena dengan banyak mebaca berbagai buku atau situs , web,korespondensi, akan menambah banyak imformasi, wawasan dan pandangan ,komunikasi dan akses. Sehingga akan mendatangkan inspirasi dan dorongan produktif, kreatif dan inovatif. Baik pada skala perorangan , kelompok, masyarakat dan bangsa.

Himbauan Gubernur ini patut menjadi perhatian semua pihak dalam masyarakat. Khususnya para orang di tingkat rumah tangga, para pemimpin/m enejer dalam usaha. Karena kegiatan membaca sangat mendasar dalam mengejar kualitas sumberdaya manusia. Dengan membaca kita mengharapkan timbul kemampuan menulis. Kemampuan membaca dan menulis, akan mendorong prilaku produktif dan kreatifi kecapan hidup untuk mebuat sesuatu yang berguna (life skills).Dari life skills, prilaku produktif dan kreatif inilah akan berkembangnya ekonomi kreatif secara perorangan,keluarga, masyarakat dan bangsa.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, berbicara tentang cetak biru Ekonomi Kreatif Indonesia, hasil pembahasan lintas departemen telah selesai dibuat ( Bisnis Indonesia 30/5) Kebijakan pengembangannya dilakukan secara bertahap (1)tahapan penguatan 2008 s.d 2015 (2)tahapan akselerasi 2015 s.d 2025.

Artinya secara makro ekonomi, Industri Kreatif akan menjadi prioritas dalam pembangunan nasional.Akan banyak kemudahan bagi unit usaha mikro, baik memperoleh faktor produksi, pengembangan organisasi/manajemen,serta akses pasar. Apalagi jenis produk yang bersangkutan, berorientasi eksport.

Ada sekitar empat belas subsektor yang ditetapkan sebagai Industri Kreatif. Antara lain fashion,kerajinan, periklanan, desaign, antik,film,video,fotografi, penerbitan, percetakan,musik, seni pertunjukan,layanan komputer,peranti lunak, radio/tv.

Industri Kreatif dalam masyarakat Indonesia menghadapi berbagai masaalah, terutama kata Mari Pangestu; " (a) pengembangan kualitas Sumberdaya Manusia (b) iklim bisnis yang kondusif (c) apresiasi (d) teknologi (e) permodalan dan pembinaan.Dalam hal pembinaan Industri Kreatif, pemerintah akan memberikan bantuan dana dan pendampingan Bank Nasional Indonesia (BNI) juga telah menyatakan komitmen untuk ikut membina"

Jadi budaya baca memang perlu dibumikan pada semua masyarakat di Kota dan di Desa, pada semua lapisan masyarakat, pada kaum laki dan perempuan, Baik membaca media cetak seperti suat kabar, majalah, buku. Maupun membaca media elektronik seperti komputer/internet. ***

No comments: